Tuesday, July 19, 2011

amazing afternoon

di suatu siang yang indah (wkwk) saya dan dua ekor teman saya (rezkie dan vee3) berkumpul bersama dalam acara "nongkrong menggeje". jam kurang lebih jam 3 an sore gitu. di lokasi favorit saat saya menggalau, yaitu di lapangan perpustakaan universitas jember. yap, di rumput-rumput gitu kami bertiga njeblak. saya tidak tahu njeblak itu apa bahasa manusianya.

alasan mengapa saya suka tempat itu,
1. anginnya cepoi-cepoi (kadang)
2. romantis, sepi, cuma sedikit manusia yang nongkrong, sebagian besar kambing.
3. karena saya tidak punya tempat lain.

saya pernah menginfluence beberapa manusia untuk ikut saya,, dan beberapa menyukainya. disana saya bisa berekspresi, kagak ada yang protes, kambing gitu.. saya suka curhat sama teman saya, menangis, ketawa, foto-foto, tiduran, bernyanyi, bahkan makan.. MAKAN bersama kambing-kambing itu. bedanya, mereka makan sayur rumput, saya makan DOUBLE DUTCH, sama-sama gratis karena rezkie yang beli

kami memang pecinta alam :)

nah di sore itu saya bertiga sama rezkie dan fitri.. mencoba menghilangkan stress dengan diam di lapangan, nyetel musik, dan fitri dengan pose erotisnya membaca novel kambing jantannya Raditya Dika, cocok secara kami juga lagi memandangi kambing. kambing sini keren-keren, meskipun kambing, dia bisa masuk kampus. lihatlah adegan mengharukan berikut.

kambing malang

memang mengharu biru adegan tersebut tetapi tidak bisa mengalihkan perhatian fitri dari kambing jantan yang dia baca. sama-sama kambing tetapi yang dipegang fitri ini jantan dan menyerupai buku. sambil mendengarkan lagu dari headset yang menyambung ke hp, rasanya dunia hanya milik mereka bertiga, fitri, kambing jantan, dan headset.

 merem? iya tapi tidak tidur, percaya saya, itu akting semata

biasanya saya langsung beraksi minta dijepret disana sini, tapi rupanya saya tidak sedang mood difoto. saya hanya merasakan hembusan angin bersama rezkie, mendengarkan lagu bersama rezkie (ingat fitri berada di dunianya sendiri bersama kambing jantan dan headset), dan saya juga memandang layangan. ada beberapa manusia melakukan beraneka kegiatan di lapangan sore itu. ada beberapa pasang muda-mudi memadu kasih, beberapa kelompok pemuda bersenda gurau, beberapa anak kecil memainkan layang-layang (now playing widuri-broery marantika, maaf bahasa terpengaruh suasana). di ujung lapangan tampak juga dua batang anak kecil yang kecil sekali (baca balita) berlari-lari bahagia, ayahnya di belakang memandangi mereka berdua. argh anak-anak ini tidak memikirkan skripsi, indahnya idup mereka.

setelah hari cukup sore, kami bertiga mengakhiri kencan kami dan segera meninggalkan lapangan. udah lumayan berlumut badan kami. rezkie minta dianterin nyewa beberapa dvd india (dia terkena virus india-fever). setelah itu saya mengantar rezkie pulang dan kembali berkelana mencari rujak pesenan ibuk. karena yang jual rujak hari itu tidak berjualan (saya tidak tahu alasannya apa, sungguh saya tidak tahu) saya pun langsung pulang, di perjalanan yang ini saya mengalami sebuah tragedi yang sangat sangat membuat saya bersyukur. 

saya seketika mengingat rezkie yang sempat berkata (tin, koq kamu hari ini ngebut) saya pun memperlambat kecepatan si ganteng vega, tiba-tiba tak dinyana tak diduga dari belakang ada sebuah mbak-mbak menyalip saya tetapi langsung belok ke kiri (bisa bayangin?). saya yang ga siap apa-apa termasuk pelampung langsung disrempet gitu ajah, vega terbanting ke kiri dan saya terbanting ke kanan (bersyukur tidak ada truk atau kendaraan yang melaju cepat di belakang saya), saya tidak ingat pada vega,yang saya ingat saya bisa roll depan, bu Esthi (guru olahraga semasa SMA) harus liat ini, prestasi! mungkin bisa merubah kenyataan saya remidi olahraga karena tidak bisa roll depan sekitar 5 tahun yang lalu. 

alhamdulillah saya dibantu orang-orang sekitar, vega juga ditolongin tetapi sama manusia, bukan sesama motor, saya bisa maklum. mbak-mbak yang menyerempet saya juga menghampiri saya, menawarkan minum, bertanya gimana keadaan saya, setengah menyalahkan saya atas kecelakaan ini sambil berbisik-bisik dengan beberapa orang (hah i know you so well!!)dll dsb. untung saya sabar, saya hanya menggeleng karena puasa, karena saya tidak apa-apa, karena heran juga sama kelakuan mbak-mbak itu. haargh, sabar.

sesampai di rumah, saya bilang kepada bapak kalau saya habis keserempet. bapak keluar memeriksa vega dan bertanya "laptopnya ndak papa nduk?". hah, saya anak tiri rupanya.

alhamdulillah saya menggunakan helm dengan kaca di tutup, di "klik", jaket tebal, celana jeans, jadi lukaluar yang tampak tidak terlalu parah. rejeki puasa saya kali, Alhamdulillah.

luka di kaki, tepat di tulang kering. sengaja disamarkan untuk melindungi privasinya

luka yang tampak lumayan gede ada di kaki kiri, di tulang kering itu loh, tahu kan? kering, ga becek. bentuknya indah, kata adek saya kayak aspal kalo retak bekas gempa bumi, padahal saya berharap luka itu mirip seperti luka di jidat harry potter, siapa tahu saya bisa bermata ijo. ada beberapa di dagu, siku, pergelangan tangan, dan kaki. segera saya mandi, saya sabuni lukanya sambil digosok-gosok, perih sih, sakit kayak habis diputusin, tapi demi masa depan yang lebih cerah, saya ga mau infeksi terus dioperasi.

saya mandi sambil berteriak mengeluarkan keperihan luka-luka saya. setelah selesai mandi, saya lupa revanol saya sudah saya hibahkan ke fitri yang lain pada saat dia kecelakaan. jadi yasudahlah luka itu tidak saya apa-apakan tetapi saya bersihkan setiap mandi, tepi luka saya gosok hingga bersih. alhamdulillah semakin membaik walau tanpa obat. luka-luka semakin sembuh, memar-memar semakin parah. secara habis dibanting gitu.. wah hitam-hitam totol-totol mulai nampak di hari kedua, berada di sisi kiri smua, susah tidur, susah sholat, tetapi masih bisa sholat, alhamdulillah. leher juga tidak bisa dibuat menileh ke kiri. untung ayah dan adek saya berbakat juga jadi tukang pijat, dan mereka bersedia mengurut leher saya, hingga sekarang alhamdulillah sudah tidak sakit lagi. 

well, setengah pincang, but it was fun, ini jatuh saya dari motor yang kedua. yang kasihan justru Sigma (motor pada saat saya jatuh pertama) dan Vega, pasti beret-beret dimana-mana, apalagi vega yang sepertinya jatuh lumayan parah. okay pelajaran, jangan ngebut jika tidak perlu, lebih baik berangkat lebih awal. buat apa ngebut kalau hanya akan menyakiti diri sendiri apalagi orang lain. ingat selalu mematuhi peraturan jalan (yah, beberapa hari yang lalu saya kena tilang dan akan berakhir di persidangan esok hari, apes), pakai helm standart, kaca ditutup dan helm diklik. selalu berdoa setiap saat.

take care guys..


No comments:

Post a Comment