Wednesday, January 11, 2012

persaingan dimulai

Assalamualaikum ^^

sejak beberapa hari ini saya dan Mr. A selalu bersaing dalam memperkaya blog, persaingan yang sehat dan membutuhkan tak tik serta strategi tertentu. apa syarat untuk menang? bagaimana kita dikatakan kalah? dua hal tersebut tidak akan ada dalam persaingan ini, yang ada setiap hari malah kita mendapatkan ilmu baru. saya semakin rajin mengeksplor ide-ide untuk ditulis di dalam blog saya walaupun mungkin blog saya hanya sekelumit kisah hidup saya.

saya membangun blog ini lama dan angka yang dihasilkan dalam  "total pageviews" masih sedikit. sementara Mr. A memiliki progres yang sangat tinggi. dalam beberapa hari, beliau dapat menghasilkan jumlah yang hampir sama dengan saya (saya yakin esok dia akan melebihi saya). isi blognya pun sangat bagus, jika teman-teman ingin lihat silahkan kunjungi blog Mr. A. Dimas Ariwibowo

dan tau gak targetnya minggu ini, bulan ini, bahkan tahun ini untuk blognya? (barusan Mr. A bilang wkwk)
semoga sukses yah.. saya akan menjadi pesaing terberat sekaligus suporter terbaik untuk Mr. A

wassalam ^^

Tuesday, January 10, 2012

well...tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup

assalamualaikum ^^

dalam postingan sebelumnya saya bercerita pengalaman saya di malang, dan tentang kumatnya penyakit saya. ya, penyakit itu tak kunjung reda hingga saya menulis postingan ini. padahal sudah beberapa hari yang lalu. memang saya tidak terlalu suka dengan pusing berkepanjangan ini, banyak yang saya korbankan. saya tidak bisa menemani Mr. A, saya tidak bisa menemani sahabat saya, saya terancam akan pergi ke Bali dengan keadaan yang tidak nyaman ini.

Insya Allah jika tidak ada halangan saya dan keluarga Jumat ini tanggal 13 akan pergi mengunjungi pulau Dewata kebanggaan Indonesia itu, dan seminggu sebelumnya saya sudah mabuk berat. belum lagi jika minggu depannya lagi harus kembali ke kota Apel, saya memang lemah dengan permasalahan perjalanan dengan kendaraan beroda 4. setengah hati saya ingin tidak ikut ke Bali tetapi sungguh saya tidak ingin mengecewakan bapak saya, saya takut dengan keadaan saya yang seperti ini saya hanya akan merepotkan beliau. Mungkinkah saya bisa mengikuti perjalanan bapak dengan nyaman tanpa merasa pusing mual seperti sebelumnya?

TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DALAM HIDUP

seorang sahabat saya pernah berkata demikian. jika kita mengingat kisah Nabi Ibrahim, beliau dibakar hidup-hidup di dalam kobaran api, logikanya beberapa saat kemudian Nabi akan terbakar hangus tetapi tidak, api yang membakar berubah menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim selamat. begitu pula Nabi Musa, membelah lautan untuk menyelamatkan diri dari Fir'aun, mana mungkin manusia bisa membelah lautan?. lain kisah seorang Steven Hawking yang lumpuh tetapi mampu hidup dan menjadi fisikawan ternama (walaupun banyak info negatif tentang dia). apakah api Nabi Ibrahim yang hebat? Apakah tongkat Nabi Musa yang hebat? apakah otak Hawking terlalu pintar (hingga dia pun menentang adanya Tuhan, Astaghfirullah)? I don't think so.

satu-satunya alasan karena Allah SWT telah berkehendak. Jika Allah berkehendak "jadi!" maka jadilah. hal yang amat sangat mudah sekali bagi Allah. lalu mengapa saya harus takut akan apa yang akan terjadi? mengapa saya harus takut bahwa Jumat esok saya akan sakit? bukankah segala sesuatu telah diatur Allah. bukankah mudah saja, saya harus berdoa, berusaha menyembuhkan diri, mempersiapkan apa yang akan terjadi, kalaupun nanti saya kumat berarti saya harus menyiapkan obat-obatan yang mendukung, Insya Allah akan lancar perjalanan. Mengapa harus takut dan berspekulasi macam-macam?

terkadang rasa takut itu perlu agar kita senantiasa waspada dan tidak sombong. tetapi ketakutan yang berlebihan itu juga tidak baik. bukankah kita memiliki Allah?
semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi saya khususnya dan bagi pembaca umunya. Doakan saya yah,,

wassalam ^^

Monday, January 9, 2012

kesana kemari membawa alamat...

Assalamualaikum ^^

ini kisah dua hari di malang menjelang tes
oke, saya sudah cerita kan kalau saya sudah lulus (alhamdulillah, alhamdulillah) dan saya berencana melanjutkan studi ke kota apel Malang. diawali dengan mendaftar dan mempersiapkan persyaratan-persyaratan. atas bantuan Mr. A (pacar^^) dan teman-teman, saya bisa memperoleh rekomendasi dari 3 dosen favorit saya yaitu Prof Sunardi sang guru besar, Pak Slamin dosen tergaul saya, dan Pak Santo ayah skripsi saya.

tahap selanjutnya adalah tahap pendaftaran online. saya daftar di hari terakhir (kebiasaan) dan di temani Mr. A yang pagi itu ngambek, setelah lama meng"online"kan diri berbekal "alamat" yang didapat dari pengumuman dan akhirnya alhamdulillah error. TOLONG hari terakhir gitu.. setelah itu saya dan Mr. A cepat-cepat pulang buat menelepon bapak-bapak universitas tersebut dan ternyata memang ada keerroran dalam TI. berhubung saya sudah bayar sekian ratus ribu maka saya diperkenankan datang dengan membawa slip pembayaran saja (awas aja gak boleh, huft)

permasalahan selanjutnya, siapakah yang mengantar saya? mungkin beberapa (baca:semua) teman saya tahu saya adalah gadis manis feminim yang setiap pagi memasak sup untuk sarapan, menjaga toko bunga di depan rumah dan sorenya menjahit sapu tangan di beranda, bingung? itu hanya perumpamaan lebay, intinya saya anak rumahan yang tidak tahu kehidupan di luar rumah saya (kecuali lewat TV dan Internet). dan saya punya penyakit akut yang sudah bertahun-tahun saya idap, saya hobi mabuk-mabukan, terutama jika menaiki kendaraan beroda 4.dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana diri saya jika saya naik bus seorang diri (Astaghfirullah).
  • kemungkinan pertama : ditemani bapak, positifnya segala-galanya akan dibayari beliau, negatifnya bapak belum pasti bisa mengantar karena ada kerjaan.
  • kemungkinan kedua : ditemani Mr. A. positifnya seneng dung ditemeni pacar, penginapan bisa menumpang kos sahabat2, negatifnya masih bingung transport dalam kota
  • kemungkinan terakhir : berangkat sendiri. positifnya ada sahabat yang bersedia menjadi guide, negatifnya BANYAAAAAK (maaf terlalu menyakitkan)
setelah mengalami diskusi yang berat hingga memeras keringat dan air mata (bapak diskusi, ibu diskusi, saya tidur berteman flu) dan keputusannya satu keluarga berangkat semuaaaa naik mobil pinjaman plus teman bapak yang akan mengemudikan dan (asiiiiik) Mr. A pun turut serta (loncat-loncat girang) Alhamdulillah.

mungkin beberapa dari anda berpikir saya lebay banget yak, cuma tes gitu aja belum tentu keterima juga pake ngajak orang sekampung,hm ga peduli mau ngomong apa hehe yang penting saya hepi, sekaligus nglencer bareng-bareng.

kami berangkat hari jumat, 6 januari 2012, setelah menjemput Mr. A dari kosan kami berangkat meluncur ke malang. alhamdulillah penyakit tahunan saya kambuh cuma sedikit, setiba di malang kami langsung menuju universitas yang saya tuju untuk mengurusi segala keerroran yang melanda hidup saya 3 hari terakhir. dan kami tidak mengetahui universitas tersebut, dan hanya mengikuti plang-plang di jalan hingga akhirnya menyerah dan bapak bertanya kepada orang, (nuwun sewu, kampus ** niku dateng pundi nggih) lalu orang tersebut menjelaskan begini begitu begini begitu. setelah bapak dan temannya yang menyetir mobil paham kami pun berangkat. baru berjalan 10 cm, Mr. A menemukan bahwa kampus ** yang kami cari ada DI SEBERANG JALAN tolong. oke kesana kemari membawa alamat..jengjeng

kejadian salah paham kedua terjadi setelah tiba di pascasarjana **. di sana saya disuruh menemui pak ***** di bagian pusat TIK di gedung sebelah katanya. segera dah meluncur ke sana dan bertanya kepada segelintir orang (mahasiswa sana) tetapi tidak ada yang tahu hingga akhirnya tibalah saya dan Mr. A bertemu mas-mas berbaju batik biru.

Mr. A : mas, pusat TIK itu dimana ya?
MBB (mas Batik Biru) : oh di ujung jalan sana mas
Mr. A : oh di sana mas
MBB : iya pokoknya jalan ini terus ke ujung sana mas
Mr. A : oh, kalau ini gedung apa ya mas (menunjuk gedung di sebelah kanan)
MBB : oh ini gedung komputer mas (suasana hening sejenak) oh iya mas ini mungkin mas pusat TIK mas

*pingsan

Alhamdulillah yah ketemu

setelah selasai mengurus ini itu kami pun cabut untuk mencari sesuap nasi dan tempat berteduh. emang kami bukan orang malang jadi mencari makan ya jauuuuh banget muter-muter dulu, hotel pun jauuuuuh dari peradaban kampus sampai pada malam hari saya butuh mencetak kartu pendaftaran saya tidak menemukan fotokopi digital sama sekali, warnet pun ada hanya satu tetapi lemotnya minta maaf dah. Mr. A sudah kehabisan kesabaran. suasana tidak enak. tetapi menajdi enak lagi. bapak dan keluarga pergi makan dengan teman bapak yang dari malang (heran ketemu aja ma temannya), Mr. A pun reuni dengan teman SMPnya, saya di kamar menangis di pojok (baca : belajar). setelah bapak datang dan tahu saya belum menghasilkan selembar kertas pun saya keluar lagi menuju daerah kampus. lagi-lagi saya hampir ketipu mau ngeprint di tempat game online, Mr. A segera menyadarkan saya dan mengarahkan ke warnet kecil yang buka 24 jam dan voila saya mendapatkan kartu saya, Alhamdulillah. acara selanjutnya, TIDOR

besok paginya saya bertempur di tes. saya bayangkan tes itu seperti SPMB yang ketat dan gimana gitu ternyata lebih mirip ulangan semester saat saya kuliah. peserta yang sebagian besar bapak-ibu guru pun tidak malu-malu melakukan aksi cheating everywhere. padahal murid kalau mencontek pasti dilarang hihi. saya karena tidak ada yang kenal sehingga ya saya kerjakan saja sendiri walau tidak bisa semuanya terutama soal metematika tapi Alhamdulillah lah, bahkan seorang ibu mencontek ke saya pada waktu ujian bahasa Inggris, dan saya juga kena tegur pengawas, dipanggil "ibu" juga eleh eleh. saya yang belum sempat sarapan dan mendertita flu, harus mengerjakan tes di antara 10 AC yang menyala berjama'ah, padahal malang amat sangat dingin, kenapa harus pakai AC??. dan stelah membayar sekian ratus ribu itu saya hanya mendapatkan fasilitas daftar online, tempat ujian, dan air minum gelasan. itu saja. kartu peserta dan biodata itu saya mencetak sendiri (dan ternyata tidak dibawa pada hari H pun tidak apa-apa, story of my life!), duduk di ruangan tidak sesuai nomor (asal duduk) dan (hiks-hiks) tidak ada makan, paling nggak kue pun tidak ada. di univ saya sebelumnya mungkin dengan biaya yang kurang dari 300ribu udah dapat makan, tolong kami manusia. tapi ya Alhamdulillah ditengah kepusingan ini keluarga menanti saya. Mr. A yang selalu mengirim semangat lewat sms dan ketika saya keluar sekitar jam setengah 12, ibu dan Mr. A sudah menanti saya dengan membawa sebungkus nasi kuning, alhamdulillah sarapaaan

tragedi kembali terjadi saat pulang, bapak mengajak kami mengunjungi Malang Town Square, begitu masuk area matos, saya sudah pusing melihat manusia segini banyaknya, mengalahkan Roxy saat liburan. sudah begitu karena ibu tidak bisa menggunakan eskalator, kami turun ke lantai 2 menggunakan lift, dan saya mabuk (cah ndeso e) pusingnya,, dan ketika naik mobil untuk pulang, saya mulai teler. berawal dari flu berat, gak sarapan, naik lift, ergh. untungnya ibu selalu siap sedia obat *ntimo dan saya lahap sampai habis lalu tertidur. setelah bangun eh makin parah, alhamdulillah Mr. A selalu ngopeni saya juga, jadi malu sendiri, dia juga pasti capek tapi masih harus ngopeni saya yang pemabuk berat. saya tahu mabuk-mabukan itu dilarang tapi saya tidak kuasa menampikny (lebay). perjuangan berakhir setelah sampai di kota jember, HOME SWEET HOME.

Alhamdulillah, terima kasih Yaa Allah, Engkau telah menghadirkan pasukan-pasukan hebatNya sepanjang masa yang selalu menemani hamba. Pasukan yang tiada lelah mengantarkan hamba ke gerbang kesuksesan, pasukan yang tiada jenuh menguatkan hamba dikala lemah melanda, pasukan yang tiada bosan mengukirkan senyuman kapada hamba. Hamba mohon bahagiakan mereka, berilah mereka kesuksesan di dunia dan akhirat ya Allah, tingkatkanlah derajat mereka, dan jangan jauhkan hati hamba dariMu Yaa Allah. sesungguhnya hanya Engkau penguasa segala alam.

Wassalam ^^