Tuesday, January 10, 2012

well...tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup

assalamualaikum ^^

dalam postingan sebelumnya saya bercerita pengalaman saya di malang, dan tentang kumatnya penyakit saya. ya, penyakit itu tak kunjung reda hingga saya menulis postingan ini. padahal sudah beberapa hari yang lalu. memang saya tidak terlalu suka dengan pusing berkepanjangan ini, banyak yang saya korbankan. saya tidak bisa menemani Mr. A, saya tidak bisa menemani sahabat saya, saya terancam akan pergi ke Bali dengan keadaan yang tidak nyaman ini.

Insya Allah jika tidak ada halangan saya dan keluarga Jumat ini tanggal 13 akan pergi mengunjungi pulau Dewata kebanggaan Indonesia itu, dan seminggu sebelumnya saya sudah mabuk berat. belum lagi jika minggu depannya lagi harus kembali ke kota Apel, saya memang lemah dengan permasalahan perjalanan dengan kendaraan beroda 4. setengah hati saya ingin tidak ikut ke Bali tetapi sungguh saya tidak ingin mengecewakan bapak saya, saya takut dengan keadaan saya yang seperti ini saya hanya akan merepotkan beliau. Mungkinkah saya bisa mengikuti perjalanan bapak dengan nyaman tanpa merasa pusing mual seperti sebelumnya?

TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DALAM HIDUP

seorang sahabat saya pernah berkata demikian. jika kita mengingat kisah Nabi Ibrahim, beliau dibakar hidup-hidup di dalam kobaran api, logikanya beberapa saat kemudian Nabi akan terbakar hangus tetapi tidak, api yang membakar berubah menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim selamat. begitu pula Nabi Musa, membelah lautan untuk menyelamatkan diri dari Fir'aun, mana mungkin manusia bisa membelah lautan?. lain kisah seorang Steven Hawking yang lumpuh tetapi mampu hidup dan menjadi fisikawan ternama (walaupun banyak info negatif tentang dia). apakah api Nabi Ibrahim yang hebat? Apakah tongkat Nabi Musa yang hebat? apakah otak Hawking terlalu pintar (hingga dia pun menentang adanya Tuhan, Astaghfirullah)? I don't think so.

satu-satunya alasan karena Allah SWT telah berkehendak. Jika Allah berkehendak "jadi!" maka jadilah. hal yang amat sangat mudah sekali bagi Allah. lalu mengapa saya harus takut akan apa yang akan terjadi? mengapa saya harus takut bahwa Jumat esok saya akan sakit? bukankah segala sesuatu telah diatur Allah. bukankah mudah saja, saya harus berdoa, berusaha menyembuhkan diri, mempersiapkan apa yang akan terjadi, kalaupun nanti saya kumat berarti saya harus menyiapkan obat-obatan yang mendukung, Insya Allah akan lancar perjalanan. Mengapa harus takut dan berspekulasi macam-macam?

terkadang rasa takut itu perlu agar kita senantiasa waspada dan tidak sombong. tetapi ketakutan yang berlebihan itu juga tidak baik. bukankah kita memiliki Allah?
semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi saya khususnya dan bagi pembaca umunya. Doakan saya yah,,

wassalam ^^

No comments:

Post a Comment