Monday, June 11, 2012

berawal di siwalan ^^


Assalamualaikum ^^

Wah, ahahahay
HAHAHAHAHA... blog ini sepi sekali sodara-sodara.. berbeda banget sama blog tetangga.. tapi ya ndak apa-apa namanya guru akan bangga kalau muridnya lebih sukses hehe...
*nunduk

Ada beberapa saran dan kritik buat keberadaan blog ini, tapi semu saya rangkum dan kesimpulannya blog ini memang kurang menarik karena sebagian besar hanya berisi cerita pribadi saya, hem mungkin ada bearnya juga, siapa sih saya? Cerita apa sih saya? Mengapa orng disuruh membaca blog saya?
Tujuan awal sih pengen berbagi cerita mungkin bisa jadi inspirasi buat pembaca blog saya. Ternyata tidak haha, mungkin dengan hidup saya yang begini-begini aja tidak bisa memotivasi orang kali yak..
*nunduk

Okelah ndak apa-apa, tetapi tenang saja, Insya Allah saya akan tetap belajar menulis.

Em sekarang saya mau menulis apa ya?
*krik...krik...

Oke begini, kemarin, saya bertemu dengan teman-teman sabtu-minggu saya, dua orang dari mereka barasal dari kota Tuban, salah satu kota di Jawa Timur. Beliau berdua membawakan saya dan teman-teman saya dua buah benda yang baru kali ini saya melihat penampakkannya yaitu buah siwalan dan kripik gayam. Tetapi sekarangsaya mau membahas tentang siwalan dulu ajah..

SIWALAN

Saya tidak pernah melihat siwalan ini sebelum diberi teman Tuban saya itu. Saya mengenal siwalan hanya dari buku pepak bahasa Jawa yang terakhir saya pegang waktu SMP.  Itupun hanya sebatas menghapal “godhong siwalan iku lontar, godhonggedhang garing iku klaras..lan sak panunggalane”.

Suatu saat teman saya pernah bercerita tentang buah siwalan yang cukup unik, dari bentuknya, rasanya, bahkan cara makannya. Saya pun tertarik ingin tahu bagaimana sih rupa dari sang siwalan ini, namun teman saya itu berkata bahwa cukup sulit untuk membawanya dari Tuban menuju Malang menggunakan bis, cukup merepotkan. Baiklah, mungkin saya tidak akan pernah mencicipi enaknya siwalan ini.

Yak dinyana tak diduga, di siang yang panas, teman saya datang telat ke perkumpulan sabtu-minggu, namun dia membawa..........SIWALAAAAN. wuah berbunga hati saya (bahasanya reeek). Teman saya pun menceritakan bagaimana cara makannya, serta memberi wejangan bahwa hati-hati kalu makan siwalan, ada surprisenya. 
 ini nih buah siwalan dari Tuban

siwalan yang dikupas

Setelah pulang ke tempat singgah saya, saya langsung mengupas siwalan-siwalan itu (saya dapat 1 plastik, isinya 10 butir). Saya kupas 6 buah lalu saya ke kamar teman saya yang juga belum pernah makan siwalan dan memintanya makan siwalan itu sama saya.

Saya menggigit sebagian kecil, rasanya kenyal, seperti sari kelapa atau yang biasa kita kenal nata de coco, atau seperti jelly, tetapi rasanya seperti kelapa.saya gigit agak banyak kemudian “surpriese”ada air di dalamnya, sedikit tapi segar, hampir seperti degan itu lah. Lngsung saya minta teman saya yang lain yang berasal dari banjarmasin yang pastinya mereka tidak pernah mengenal siwalan, dan saya kupas satu butir lagi untuk teman saya yang berasal dari malang. Semua terkejut haha, airnya itu juga bikin gimana gituuu.

Rencana ingin saya bawa pulang ke jember, adek dan pacar saya pasti belum pernah makan ini, kalau ibu dan bapak sih pernah katanya. Tetapi kata teman saya kemungkinan tidak akan bertahan lama si siwalan ini, apalagi saya tidak punya kulkas. Mau saya sisain untuk sahabat saya di malang tetapi sulit kali itu anak satu dihubungi. Jadilah sisanya saya lahap sendiri hehe..^^ sorry hun.

Siwalan atau nama latinnya Borassus flabellifer, memang sering dijumpai di Tuban mengingat Tuban adalah kota di daerah pantai. Daerah lain yang lain yang juga terdapat siwalan adalah Sumba, Sulawesi Selatan, Toraja, dll. saya searching di internet dan menemukan beberapa kisah tentang siwalan haha..
Pohon dari siwalan ini sendiri mirip dengan kelapa atau palm dan memang masih termasuk dalam family Palmae. Buahnya berbentuk lonjong, dengan warna coklat mengkilap.
 pohon siwalan

Ternyata banyak juga manfaat dari siwalan ini, selain buahnya yang manis dan kenyal, ternyata siwalan juga menjadi bahan dasar legen, minuman khas Indonesia itu yang rasanya mirip-mirip sama degan. Saya ingat waktu SD di depan sekolahan itu ada pedagang legen kalau tidak salah harganya Rp. 500,00 gitu (kurang lebih 12 tahun yang lalu) dan dimakan menggunakan roti. Enaaak ituuu...

Selain itu, daunnya yang disebut lontar (yang saya paling hapal itu loh di pepak) itu juga bermanfaat jadi bahan baku tikar, topi, dan kerajinan-kerajinan lain. Kayu pohonnya yang luar juga bagus,  bunganya, jadi legen (minuman sd sayaa), terus cairan dari buahnya yang sudah tua bisa jadi bahan kue atau selai. Kandungan yang terdapat dalam siwalan adalah karbohidrat berupa sukrosa, glukosa dan air. Siwalan ini memiliki kadar protein dan lemaknya sangat rendah dibawah 1%, serta sedikit serat. Jangan khawatir endut dah buat yang lagi diet. Enak lagi, kenyal-kenyal hehe

Hm mungkin segini aja dulu ulasan tentang siwalan, Insya Allah di kesempatan berikutnya saya ingin menulis tentang gayam yang juga dari Tuban..

Wassalam ^^

No comments:

Post a Comment