Monday, May 30, 2011

sedih dan bahagia itu berteman dekat

menurut teman saya, fitri, sedih adalah perasaan yang membuat air mata kita meleleh. menurut teman saya yang lain, nila, sedih adalah perasaan yang melelahkan hati. saya sendiri belum bisa mendefinisikan perasaan sedih yang jelas saya tidak suka sedih. sedih membuat saya merasa sakit di seluruh tubuh. sedih seperti jantung saya dihantam oleh palu, lalu remuk berdarah hancur dan tak bisa kembali lagi. harapan yang terlalu tinggi itu tidak bisa saya gapai, tangan saya tidak sampai untuk meraihnya. ingin saya menghentak-hentakkan kaki. ingin saya berteriak. itulah perasaan kesedihan saya.

di suatu pagi yang cerah, saya memulai hari dengan berlari dari ujung rumah ke ujung satunya. saya heran kenapa bisa terlambat ke sekolah padahal saya sudah bangun pagi-pagi sekali. bersama vega, saya ngebut. hm saya paling tidak suka ngebut tapi untuk hari itu apa boleh buat, daripada saya terlambat datang upacara, contoh buruk bagi murid-murid. alhamdulillah saya tidak terlambat banget, setelah memarkir vega saya berlari lagi ke ruangan kkppl dan beberapa menit kemudian saya sudah berada di lapangan upacara. perasaan saya pagi itu sungguh tidak enak, saya ingin berteriak dan saya baru sadar bahwa saya sediiih. masalah hati memang tidak enak jika berujung pada kesedihan. saya sedih sekali hingga setelah mandi saya masih termenung di kamar kelelahan menangis. saya sedih sekali hingga termangu begitu lama di depan cermin walaupun saya sudah selesai berdandan 15 menit yang lalu. saya sedih sekali hingga lupa bagaimana senyum di pagi itu. sedih memang merusak hari saya saat itu. saya membayangkan bagaimana bisa saya bertahan di sekolah hari itu dengan kondisi hati seperti ini.


sesaat kemudian teman saya, fitri, yang berada di sebelah saya tertawa kecil, cekikikan gitu. apa se anak ini, ga tau orang lagi pengen makan orang. saya cuekin dia. sesekali saya lirik dia masih curi-curi pandang sambil tertawa kecil. saya mulai curiga karena fitri pun terkadang memiliki tingkat usil yang jangan diremehkan. tenyata benar, selama dia ketawa-ketawa itu dia menyembunyikan sesuatu. dia meletakkan selembar (atau sepotong) akar gantung pohon beringin di pundak saya. hal yang biasa tetapi membuat saya tertawa juga karena tiba-tiba daya hayal saya muncul. lupa seh apa yang saya hayalkan tapi lumayan membuat warna kuning muncul di hari saya yang hitam putih kayak tv jaman dulu. (thanks chan).
setelah upacara saya berjalan menuju ruang kkppl. di ruang kkppl saya bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan ketika mereka mulai berceloteh, bercanda, melempar joke disana-sini, saya mulai bisa membentuk senyum dalam pikiran saya. semakin lama semakin saya bisa tertawa, bahkan hati saya yang tadi banjir air mata bisa tertawa terbahak-bahak. kesedihan itu masih ada tetapi tertutupi oleh kebahagiaan yang Allah beri melalui mahluk-mahluk yang berada di ruang kkppl hari itu. saya bisa membayangkan jika hari itu saya mengambil libur, bisa-bisa kelenjar air mata saya kering kerontang.


sedih yang begitu mendalam secara tiba-tiba berganti dengan bahagia. begitu dekatnya sedih dan bahagia itu hingga dalam hitungan menit mereka dengan cepat bertukar tempat. sejak saat itu saya lebih menyukai berada di sekolah daripada di rumah. karena jika di rumah maka saya akan sendirian karena orang tua bekerja, adek kuliah, males banget. saat bel pulang sekolah saya malah takut untuk pulang, maka saya putuskan untuk mampir ke rumah teman saya hingga sore, hingga ibu pulang. hal itu saya lakukan untuk mempertahankan rasa bahagia saya. setelah pukul setengah lima saya segera pulang. saya sudah merindukan ibu dan ayah serta adek saya. saya sudah membayangkan bagaimana jika kami berkumpul, tidak akan ada kata sedih lagi. segera pulang, segera bertemu orang-orang rumah, dan segera bahagia lagi.. :)


karena mereka berteman dekat maka akan ada kemungkinan bahagia itu akan berganti dengan sedih lagi tetapi saya akan berusaha agar bahagia saya awet :)

No comments:

Post a Comment